INTAIKASUS.COM - Ratusan pedagang Pasar Aksara dan Ramayana Aksara yang menjadi korban kebakaran meminta Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk turun ke lokasi melihat nasib pedagang.
"Kami minta kepada Presiden Jokowi untuk melihat nasib kami yang menjadi korban kebakaran," terang Rini (30) salah seorang pengusaha jual beli handphone yang menjadi korban kebakaran, Rabu (13/7/2016).
Diungkapkannya, permintaan itu dikarenakan hingga saat ini belum ada kepastian dari Pemerintah Kota Medan mengenai masalah biaya ganti rugi dan pertanggungjawaban.
"Ntahlah bang, susah kami jelaskannya. Yang penting sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak Pemko Medan," ungkap warga Bandar Khalifah sembari menyebutkan dalam musibah kebakaran itu mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Sementara itu, untuk memberikan pelayanan dan keamanan bagi para pedagang Pasar Aksara yang menjadi korban kebakaran Polresta Medan mendirikan posko bantuan. Didirikannya posko bantuan itu tepat di lokasi Pos Pam Polsek Percut Sei Tuan, Jalan Pancing tidak jauh dari lokasi kebakaran. Nantinya posko kebakaran itu berfungsi memberikan informasi terkini dan pengaduan terhadap musibah kebakaran yang menghangus ratusan kios pedagang.
"Kita terpaksa mendirikan posko bantuan. Hal itu bertujuan membantu para pedagang mendapatkan informasi terkini tentang kondisi kebakaran," terang Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato. Kepala PD Pasar, Benny Sihotang, menuturkan pihaknya akan secepatnya merelokasi Pedagang Pasar Aksara.
Namun masih menunggu pihak kepolisian usai melakukan penyelidikan. Selain itu harus mengajukan izin kepada PT AJI selaku pemilik Plaza Ramayana. Diketahui, dalam kebakaran Pasar Aksara sejumlah 720 kios pedagang yang berada di dalamnya ludes terbakar.
Selain itu, munculnya dugaan sabotase atas terbakarnya Pasar Aksara lantaran ada konflik keuangan antara Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan dengan PT Aksara Jaya Indah (AJI) selaku pengelola, sebagian lantai di Gedung Aksara berlantai V tersebut. (Rina)
