Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM, (SERGAI) - Ratusan hektar persawahan padi dan puluhan rumah warga Desa Bakaran Batu, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dilanda banjir akibat hujan deras, Kamis (11/6/2020).

Ada sekitar 175 hektar lahan persawahan warga yang sudah di tanami padi akan mengalami gagal tanam. Sebab padi warga yang ada dibeberapa dusun di Desa Bakaran Batu, Kecamatan Sei Bamban tersebut baru saja di tanam satu bulan. Selain itu juga, sekitar 20 rumah warga yang terendam banjir.

Rosmin br. Sianturi (54) salah seorang warga Dusun V, Desa Bakaran Batu, Kecamatan Sei Bamban mengatakan banjir tersebut diketahui sekitar pukul 01:30 dini hari, dan saat pagi harinya air sudah tergenang dihalaman rumah dan sawahnya.

Ia mengeluhkan tanaman padinya yang rusak sekitar 37 rante atau sekitar 1-1/2 hektar yang terendam air akibat dilanda banjir, hingga dapat terancam gagal tanam. Karena padi yang di tanamnya baru saja berumur dua minggu.

"Padi yang umur satu bulan saja sudah habis tenggelam, apalagi padi kita yang masih dua minggu yang tidak mungkin di tanam kembali. Jadi saya mohon kepada pemerintah agar dapat memperhatikan dan membantu para petani Desa Bakaran Batu ini," harapnya.

Rosmin br. Sianturi menambahkan, sebelumnya desa ini memang pernah mengalami banjir tetapi cepat surutnya. Namun semenjak adanya bangunan jalan tol, aliran air menjadi lambat surutnya di karenakan tertahan bangunan jalan tol.

"Kemungkinan karena gorong-gorong yang dibuat oleh pihak tol, terowongannya kecil yang tidak mampu menampung debit air yang datang, sehingga menggenangi rumah warga dan persawahan," bilang Rosmin.

Selanjutnya, Kepala Dusun V, Desa Bakaran Batu, Monang Batubara mengatakan hal yang sama, selain rumah dan persawahan warga, juga SD Negeri No.107453 Kampung Jawa Bakaran Batu tergenang air akibat dilanda banjir.

Monang Batubara menyebutkan, selain akibat gorong-gorong yang kecil juga disebabkan pintu klip irigasi yang ada di Dusun V sudah lama rusak.

"Sudah lama pintu klip tidak bisa dibuka lagi karena rusak, tuas pemutarnya patah. Kita juga sudah usulkan kepihak Dinas terkait, namun sampai hari ini belum juga ada perbaikan," ungkap Kadus.

Pantauan awak media dilokasi, terlihat luasnya areal persawahan warga hampir seluruhnya rusak terendam air akibat banjir, yang hanya satu malam dilanda hujan deras. (Bayu)
Leave A Reply