Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - Sat Sabhara Polresta Medan dibantu Brimobdasu berhasil menggagalkan dan meredakan bentrokan susulan antara kelompok preman dengan kelompok tani yang menggarap lahan tanah garapan di Pasar II , Desa Bandar Khalipah Percut Seituan.

Selain itu, petugas yang turun kelokasi bentrok mengamankan 13 orang yang berada di lokasi kejadian dan diboyong ke Polsek Percut Seituan, untuk dilakukan pemeriksaan, Jumat (26/8/2016) petang.
" Ke 13 orang yang kita amankan itu karena sedang mengerjakan bangunan di lokasi, " hal tersebut dikatakan Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto.

Kedatangan personil Sat Sabhara dan Brimobdasu ke Pasar II , Desa Bandar Khalipah, Tembung, Percut Seituan ini berkat informasi dari masyarakat yang menyatakan akan terjadi bentrokan antara sekelompok preman dengan kelompok tani dilokasi tersebut.

Lanjut Mardiaz, untuk memback up Polsek Percut Seituan, personil gabungan itupun sudah sejak pagi hari distandbykan di lokasi. Ketika ditanya apa tindakan polisi agar tidak terjadi bentrokan, mantan Kapolres Madina inipun menegaskan agar tidak terjadi bentrokan yang diduga ditenggarai rebutan lahan garapan, yakni dengan cara melakukan penghentian pengerjaan bangunan setengah jadi dan membongkarnya.

Selanjutnya melakukan pembersihan dengan cara dibakar. " Situasi sudah kembali kondusif," tegasnya.
Sehari sebelumnya puluhan preman menyerang dan merusak sejumlah rumah milik warga yang berada di Pasar II, Desa Bandar Kalippa, Percut Seituan. Takut menjadi sasaran amukan, warga pun berlarian ketakutan untuk menyelamatkan dirinya masing - masing, Rabu (24/8) petang .

Dari informasi yang dihimpun, aksi main serang ini bermula dari kedatangan puluhan preman dengan mengendarai sepedamotor dan mobil ke Pasar II, Desa Bandar Kalippa, Percut Seituan, Rabu (24/8) petang.

" Dengan mengendarai kendaraan roda empat dan roda dua, puluhan preman ini juga membawa senjata tajam (sajam), benda tumpul dan melempari warga dengan batu. Mereka juga mengancam dan mengusir warga untuk mengosongkan rumah kami," sebut, Nanang (50), yang rumahnya turut menjadi sasaran pengrusakan.

Masih Nanang dan warga lainnya, selain merusak rumah dan melakukan pengancaman terhadap warga, massa juga melakukan penganiayaan terhadap dua warga.

"Selain rumah saya jadi sasaran pengrusakan, dua warga yakni, Erdianto alias Pent dan Eloong menjadi korban penganiayaan," sebut Nanang dan Chairun bersama warga petani lainnya. (Mls)
Leave A Reply