INTAIKASUS.COM - Buruknya kondisi taman kota atau ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Medan, membuat warga tidak punya pilihan untuk mencari lokasi rekreasi pada saat hari libur. Pengamat lingkungan di Medan, Jaya Arjuna mengatakan, dia sangat menyayangkan minimnya RTH di Kota Medan. Hingga saat ini RTH di Medan belum mencapai 30 persen sebagaimana amanat Undang-Undang (UU) Nomor 26/2007 tentang Penataan Ruang.
"Dalam ekspos selalu saja Pemkot Medan itu mengatakan kalau RTH sudah 30 persen, tapi tidak jelas kriteria RTH itu. Anehnya lagi, Tugu Guru Patimpus pun dimasukkan dalam data RTH, ini kan terlihat sekali tidak jelasnya konsep RTH di Kota Medan ini," ujar Jaya.
Sementara salah satu warga Medan, Linda Nasution mengungkapkan, dengan buruknya kondisi taman kota dan RTH di Medan, membuat dia dan sebagian besar masyarakat memilih Mal atau pusat perbelanjaan untuk mengisi liburan. "Kalau hari Sabtu dan Minggu di Medan ini tidak tahu mau ke mana bersama keluarga. Kalau ke taman-taman yang ada, lihatlah kondisinya, gersang. Kami paling duduk berbincang atau olahraga, karena tidak ada fasilitas bermain untuk anak. Dilansir dari laman okezone.com
Tidak ada kreasi sehingga tidak menarik," ujar Linda Nasution, warga Jalan Sakti Lubis, Medan, kemarin. Seharusnya, kata dia, Kota Medan mencontoh kota-kota lain di Indonesia, seperti Bandung yang memiliki banyak taman indah dan penuh kreasi. Bahkan taman-tamannya bertema, ada Taman Lansia, Taman Pusaka Bunga, Taman Jomlo, Taman Vanda, dan lainnya, sehingga menarik untuk dikunjungi.
"Medan ini taman-tamannya tak punya kreasi, terkadang banyak sampah berserakan. Makanya tidak menarik untuk dikunjungi. Kita yang di Medan ini memang sangat terbatas mencari tempat rekreasi," kata Linda.
Hal inilah yang kemudian membuat masyarakat Medan lebih konsumtif, sehingga kalau hari libur pilihan rekreasi lagi- lagi ke pusat perbelanjaan. (Yt)
