INTAIKASUS.COM - Setelah sehari semalam melakukan pencarian, Tim Basarnas dibantu dengan warga dan keluarga korban akhirnya menemukan seorang lagi bocah kembar yang hanyut dari sungai Denai dan ditemukan mengapung di tepian sungai Tembung, di Kawasan Benteng Hulu, Medan Tembung, Rabu (16/11/2016) sekira jam 11:15 wib.
Kemudian, bocah kembar yang ditemukan terakhir tersebut, langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Jermal VII, Gang 7, Kecamatan Medan Denai. Atas kesepakatan keluarganya, jasad dua bocah kembar yang meninggal dunia karena hanyut di Sungai Denai tersebut, dikebumikan dalam satu liang lahat di pemakaman Muslim Jalan Pasar V, Denai, Kecamatan Medan Denai.
Beberapa tetangga dan kerabat keluarga terlihat hadir mensholatkan dan mengantarkan jenazah Zaliwa (6) dan Zalika (6) yang masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) ke pemakaman umum yang lokasinya tak begitu jauh dari rumah korban.
Kedua orangtua korban Sukmadi (36) dan istrinya Bintang Aisyah boru Napitupulu (34) berdiri di dekat liang lahat anak kembarnya itu.
Informasi yang diperoleh di rumah duka, jasad Zalika ditemukan Rabu (16/11) sekira jam 11.35 wib, di aliran Sungai Denai tepatnya di dekat jembatan Jalan Benteng Hulu, Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung. Sedangkan jasad sang adik, Zaliwa, telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Selasa (15/11/2016) sekira jam 14.00 Wib didekat jembatan Sungai Denai.
Penemuan jasad Zalika terjadi saat jasad sang adik Zaliwa sedang dimandikan. Begitu mendapat kabar bahwa jasad sang abang telah ditemukan, akhirnya keluarga korban menunggu kedatangan jasad Zalika untuk dimandikan, disholatkan serta dikebumikan secara bersama.
Bintang Aisyah boru Napitupulu menuturkan, sejak jasad Zaliwa ditemukan, dirinya selalu berdo'a agar jasad Zalika segera ditemukan agar bisa dimandikan dan dikebumikan bersama dalam satu liang.
" Alhamdulillah, saat sedang memandikan Zaliwa ternyata jasad Zalika akhirnya ditemukan sehingga bisa dikebumikan dalam satu liang," tutur Bintang Aisyah Napitupulu, kepada wartawam di rumah duka di Jalan Jermal VII, Lingkungan 9, Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai.
Sedangkan ibu korban, Aisyah mengaku dirinya sangat kehilangan atas kepergian kedua putranya apalagi dirinya tak menduga keduanya pergi begitu cepat. Menurutnya, saat peristiwa terjadi, dirinya sedang bekerja sebagai asisten rumah tangga yang lokasi tempatnya bekerja tidak jauh dari rumahnya.
" Biasanya, setiap jam 2 saya pulang ke rumah untuk melihat si kembar, apakah sudah makan siang atau belum. Saya lihat tempat nasi, ternyata nasinya masih utuh. Mereka berdua belum makan namun saya tak melihat keduanya sehingga saya kembali ke tempat bekerja," tuturnya.
Tiba akhirnya, sekira jam 16.00 wib, tambah Aisyah, dirinya mendapat kabar dari tetangga bahwa anaknya telah hanyut dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Jalan Mandala By Pass.
" Sore itu juga, saya naik kereta pergi ke rumah sakit dan ternyata Zaliwa sudah meninggal dunia," terang Aisyah seraya menambahkan bahwa kedua putranya itu diajak oleh temannya bernama Rafli (10), yang masih bertetangga dengannya untuk main di pinggir Sungai Denai.
Diakui Aisyah, dirinya masih belum bisa memenuhi keinginan Zaliwa dan Zalika untuk pergi berenang ke kolam renang pada Sabtu mendatang.
" Rencananya Sabtu ini saya akan mengajak keduanya berenang, apalagi Zaliwa sudah merengek untuk berenang. Namun, ternyata Allah berkehendak lain," tutur Aisyah dengan uraian air mata.
Sementara itu, Camat Medan Denai, Hendra Asmilan yang datang bertakziah ke rumah duka menyebutkan, pihaknya mengimbau agar para orangtua lebih serius mengawasi anak-anaknya saat bermain-main di luar rumah, apalagi sampai bermain di pinggir sungai.
" Saya mengimbau agar para orangtua mengawasi anak-anaknya yang masih di bawah umur agar tidak bermain-main di pinggir sungai demi mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan," sebut Hendra Asmilan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Dua bocah lelaki kembar berusia 6 tahun dilaporkan hanyut di Sungai Denai, Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai, Selasa (15/11) sekira jam 16.00 wib. Seorang diantaranya ditemukan sore itu juga dalam kondisi tak bernyawa. Sedangkan seorang lagi, terus dicari oleh Tim Basarnas.
Informasi yang diperoleh di sekitar sungai tersebut, kedua bocah laki-laki yang hanyut itu diketahui bernama, Zuliwa dan Zuliwa yang bermukim bersama orangtuanya di Jalan Jermal VII, Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai. Menurut keterangan warga sekitar, sebelumnya kedua koban diajak oleh temannya bermain sepeda dayung di pinggir jalan. Tak lama kemudian, mereka bertiga bermain di bawah jembatan Sungai Denai.
Tiba-tiba saja, kedua bocah tersebut masuk ke dalam sungai. Melihat Zuliwa hanyut, temannya langsung menarik Zuliwa ke tepi sungai di dekat jembatan sedangkan Zulika hanyut dibawa derasnya arus sungai. Warga yang melihatnya langsung membawa Zuliwa ke RS Muhammadiyah, Jalan Mandala By Pass, namun nyawanya tak tertolong lagi, sedangkan saudara kembarnya masih dalam pencarian Tim Basarnas.
Kapolsek Medan Area Kompol M Arifin menyebutkan, seorang lagi bocah yang hanyut masih dalam pencarian.
" Seorang berhasil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa sedangkan satunya lagi dalam pencarian Tim Basarnas," ungkap Arifin. (Red)