Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM – Adanya laporan lisan Kades Desa Perpaden, Kecamatan Kutalimbaru atas keberadaan seorang warga yang tidak diketahui identitasnya, sehingga warga khawatir lantaran gerak-geriknya mencurigakan dan disinyalir sebagai terorisme, Sabtu (7/10) sekira pukul 13.25 Wib, Kepolisian Sektor (Polsek) Kutalimbaru Polresrabes Medan melakukan pelayanan Prima.

Dalam pelayanan, dan atas atensi Kapolsek Kutalimbaru AKP Martualesi Sitepu SH, MH personil Polsek Kutalimbaru diwakilkan Opsnal Kutalimbaru 73 di pimpin Aiptu Maulana Sinaga, Aiptu Desvi dan Brigadir Khairul Rahmad turun ke Desa Parpanden, Kecamatan Kutalimbaru.

" Adapun Tindakan yang dilakukan oleh Polsek Kutalimbaru dengan mengunjungi Desa Perpanden, kemudian mengamankan seorang warga yang dicurigai tersebut dan  membawanya ke Mako  Polsek Kutalimbaru.

" Usai di introgasi, kemudian warga yang di curigai tersebut di antarkan  ke stasiun Bus Batang Pane di Jalan Sisingamangaraja Medan," sebut AKP Martualesi.

Dijelaskannya, sebelumnya tim Opsnal 73 Kutalimbaru bertemu dengan Setia Budi Sinulingga, Kades Perpanden dan  menerangkan adanya seorang pria yang telah diamankan yang bukan warga Desa Perpanden di malam hari dengan gerak-gerik mencurigakan saat berjalan di desa.

" Pada saat hendak ditanyai, yang bersangkuran melarikan diri, sehingga pagi harinya warga desa melakukan pencarian, dan mendapati orang tersebut duduk di perladangan warga yang kemudian diamankan ke kantor desa. Saat digeledah dari tas,  diketahui bernama Pirman (26) asal Desa Partimahan Saroha, Kecamatan Padang Sidimpuan. Lalu oleh tim, Pirman pun diboyong ke Polsek Kutalimbaru," beber  AKP Martualesi.

Sambungnya menjelaskan,  dari hasil interogasi diketahui, Pirman sudah 6 (enam) hari tinggal di Mesjid Desa Batang Kuis. Oleh nazir Mesjid, Pirman diberi uang agar pulang ke kampung. Namun oleh sopir yang membawanya menurunkan nya di simpang Tuntungan. Sehingga, Pirman berjalan kaki hampir 25 KM menuju Desa Perpanden.

" Pirman mengalami depresi, karena perceraian dengan isteri dan anaknya dua orang. Selanjutnya Pirman diantarkan personil Polsek Kutalimbaru ke Stasiun Bus Batang Pane, dan diberikan ongkos lalu dititipkan kepada supir bus untuk diantar pulang kekampung halamannya di Tapsel," tutup Kapolsek menjelaskan. (Rina)

Leave A Reply