Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - Pemerintah Republik Indonesia berkomitmen meningkatkan produktivitas kelapa sawit melalui pelaksanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat.

Pelaksanaan program replanting (peremajaan) kelapa sawit dimulai pertama kali di Sumatera Selatan (Sumsel) pada 13 Oktober 2017. Dan untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dimulai dari Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), yang diresmikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pencanangan tersebut berlangsung, Senin (27/11/2017), di Desa Kota Tengah Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Sergai, dihadiri Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, Direksi BUMN/BUMD, Bupati Sergai Soekirman, Perbankan dan Corporate (Perusahaan) diantaranya Asian Agri serta ribuan petani sawit se-Sumut yang akan menerima bantuan Badan Pengelola Dana Peremajaan Kepala Sawit (BPDPKS).

Bukan hanya menggulirkan dana hibah BPDPKS, Presiden Jokowi juga menyerahkan ratusan sertifikat tanah kepada masyarakat Sergai.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian RI, Darmin Nasution mengatakan, pencanangan peremajaan sawit di Sumut merupakan yang pertama berjumlah 9.109 hektare (ha) lahan sawit rakyat.

Dalam tahun ini, pemerintah akan melaksanakan peremajaan sekitar 350.000 ha dari sekitar 450.000 ha lahan perkebunan sawit di Sumut, yang usia sawitnya sudah di atas 25 tahun dan tidak produktif lagi.

Darmin mengatakan, dana peremajaan sawit rencananya akan diambilkan dari dana sawit. Setiap hektare lahan sawit akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 25 juta.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia. "Hasil olahan sawit telah dimanfaatkan untuk kebutuhan produksi sabun, kosmetik, minyak goreng hingga diolah menjadi biodisel. Sungguh luar biasa produksi kelapa sawit Indonesia," ujarnya.

Kini, perkebunan kelapa sawit rakyat memasuki masa peremajaan. "Agar produktivitas sawit Indonesia tak menurun di masa mendatang, harus diremajakan sawit rakyat," ucap Jokowi.

Orang nomor satu di Indonesia ini berharap, peremajaan tersebut nantinya bisa meningkatkan produktivitas sawit milik rakyat. "Saya harap, program peremajaan sawit ini bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kita ke depan," katanya.
Pemerintah akan meremajakan kebun sawit rakyat di Sumut seluas 9.109 hektare yang tersebar di 12 kabupaten, adalah Serdang Bedagai, Langkat, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu, Asahan, Batubara, Simalungun, Labuhan Batu Utara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Deli Serdang, dan Tapanuli Tengah.

Binaan Asian Agri 
Untuk kali kedua, petani swadaya binaan Asian Agri memperoleh bantuan Pengelola Dana Peremajaan Kelapa Sawit (BPDPKS) dari pemerintah. Sebelumnya petani sawit binaan Asian Agri di Riau, kali ini petani sawit binaan Asian Agri di Sumut yang berasal dari Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Akmad Rizaldi Syah sebagai Ketua Koperasi Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera mewakili ratusan petani sawit swadaya binaan Asian Agri menerima bantuan BPDPKS yang diserahkan Presiden Jokowi, untuk dimanfaatkan dalam peremajaan sawit rakyat.

Bernard A Reido, Head of Sustainability and Stakeholder Relationship Asian Agri mengaku bangga kepada petani swadaya binaan yang tergabung dalam Koperasi Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera, yang memperoleh bantuan dana peremajaan kelapa sawit.

" Program Petani Swadaya sejak tahun 2012 diluncurkan Asian Agri sebagai komitmennya mendukung pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan petani," katanya.

Saat ini Asian Agri memiliki 100.000 ha kebun inti yang tersebar di tiga provinsi, yakni Sumut, Riau dan Jambi. Selain itu, Asian Agri juga bermitra dengan petani plasma dengan luasan 60.000 ha.

" Sebagai komitmen Asian Agri meningkatkan taraf hidup petani sawit yang berkelanjutan (sustainable) di sekitar kebun perusahaan, maka mengajak petani-petani untuk bermitra dan menjadi bagian dari Asian Agri melalui program petani swadaya," jelasnya didampingi Fadhil Hasan (Director Corporate Affairs Asian Agri), Rafmen (Deputi Head Kemitraan), Ariston Noverry Fau (Head Social Security & License), Ferry D Sinaga (Regional Head Plantation Sumut) dan Lidya Veronica (Humas Asian Agri).

Target Asian Agri dengan program Petani Swadaya adalah merealisasi cita-cita 'one to one comitment', dimana pada tahun 2018 Asian Agri akan mengelola 100.000 ha kebun petani/rakyat. "Artinya sama luas dengan pengelolaan kebun inti. 100.000 ha inti : 100.000 ha kebun petani," ungkapnya.

Bernard, sapaan akrabnya berharap, dengan kemitraan petani swadaya bersama Asian Agri, produktivitas sawit yang meningkat akan mendorong tingkat kesejahteraan petani sawit. (Rel)
Leave A Reply