Dinas Sosial Kota Binjai, saat menerima kedatangan Rokiyah ketika diantar Ketua DPC PWRI Kota Binjai Fitrianto SE.
INTAIKASUS.COM - Setelah terlantar lebih dari dua pekan di Kota Binjai, seorang wanita asal Kota Tangerang yang diduga sebagai korban 'trafiking Human' akhirnya dapat kembali tersenyum, ketika dirinya dipastikan akan dikembalikan ke kota asalnya, oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Binjai, Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Limau Mungkur, Kecamatan Binjai Barat, Binjai, Kamis (18/1).
Rokiyah (43) warga Jalan Atang Sanjaya, Desa Gardu, Kecamatan Walungan Poncol, Tangerang, Banten, kepada wartawan mengatakan bahwa awalnya ia berkenalan dengan seorang wanita asal Kota Medan bernama Ibu Rina dan ditawari untuk bekerja di Malaysia.
" Sekitar satu bulan yang lalu, saya bertemu dengan ibu Rina itu, dia menawari pekerjaan menjadi pembantu rumah tangga ke Malaysia dan menjanjikan gaji sebesar 6 sampai dengan 7 juta rupiah per bulan," ucap Rokiyah.
Dari pertemuannya dengan wanita tersebut, kata Rokiyah, selanjutnya ia dibawa ke Kota Medan menggunakan pesawat terbang konvensional dan ditempatkan di dalam sebuah rumah mewah, dimana di dalam rumah tersebut, terdapat banyak wanita sepertinya yang juga akan diberangkatkan ke negara jiran Malaysia.
" Di rumah mewah yang diduga sebagai tempat karantina itu lah penderitaan Rokiyah bermula, dimana dirinya mengatakan kalau ia terus mendapat tekanan mental serta kekerasan fisik, seperti tidak diberi keleluasaan untuk menghubungi keluarga serta dianiaya menggunakan kayu rotan yang dihantamkan kepada tubuh kecilnya.
" Kami tidak boleh menghubungi keluarga dengan cara apapun dan kami sering dipukuli menggunakan kayu rotan, jika kami tidak mentaati perintah Ibu Rina," kenangnya, sembari mengusap air mata yang menetes dari kedua bola matanya.
Kesempatan untuk kabur dari tempat penyiksaan itu terlihat oleh Rokiyah, ketika dirinya dibawa oleh sang 'cukong' ke kantor Imigrasi Medan untuk membuat Paspor, guna kelengkapan berkas pemberangkatan ke negara Malaysia, dimana pada saat itu Rokiyah kabur dan bersembunyi di salah satu rumah warga.
Setelah beberapa jam bersembunyi, Rokiyah selanjutnya naik angkutan umum dari Kota Medan menuju Kota Binjai, dengan tanpa mengantongi sepeserpun uang, bermodal rasa nekat dan takut, anak kedua dari 7 bersaudara itu sampai ke Kota Binjai.
Setelah lebih dari dua pekan terlantar tanpa arah di Kota Binjai, Rokiyah yang sangat ingin pulang ke kampung halamannya, bertemu dengan Ketua DPC PWRI Kota Binjai Fitrianto SE, dan menceritakan tentang permasalahan yang tengah dihadapinya.
" Tadi kita ketemu dengan ibu ini (Rokiyah-red), beliau bermohon agar kita membantu dirinya agar ia bisa pulang ke kampung halamannya dan kita mencoba menghubungi dan berkoordinasi kepihak Dinsos Kota Binjai, terkait proses pemulangan warga asal Tangerang tersebut," tutur Fitrianto.
Dinas Sosial Kota Binjai, melalui Kepala Bidang Rehabilitasi, Bambang, menerima kedatangan Rokiyah dan langsung melakukan pendataan indetitas warga asal Tangerang tersebut, untuk selanjutnya dilakukan pemulangan ke daerah asalnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Sosial Kota Binjai Drs.H.T Syarifuddin ketika dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa pihaknya akan memfasilitasi kepulangan salah satu korban diduga perdagangan manusia tersebut.
" Kita data terlebih dahulu, dan jika ibu tersebut ingin pulang ke daerah asalnya, maka kita akan fasilitasi kepulangan nya, sampai ke daerah asalnya," ucap Syarifuddin. (Red)