Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - (Pematangsiantar), Kepala Staf Korem (Kasrem) 022/PT, Letkol Inf Agustatius Sitepu bersama Forkopimda Pematangsiantar mengikuti upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-110 tahun 2018 di Lapangan Simarito, Pematangsiantar, Senin (21/5/2018).

Tahun 2018 peringatan Harkitnas mengangkat tema "Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia Dalam Era Digital".

Walikota Pematangsiantar, Ir Hefriansyah yang bertindak sebagai Inspektur Upacara membacakan sambutan Menkominfo RI, Rudiantara dihadapan para peserta upacara.

" Ketika rakyat berinisiatif untuk berjuang demi meraih kemerdekaan dengan membentuk berbagai perkumpulan, lebih dari seabad lalu, kita nyaris tidak memiliki apa-apa. Kita hanya memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa," sebutnya.

Namun sejarah membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah cukup, asalkan kita bersatu dalam cita-cita yang sama. Bersatu adalah kata kunci ketika kita ingin menggapai cita-cita yang sangat mulia namun pada saat yang sama tantangan yang maha kuat menghadang di depan.

Boedi Oetomo memberi contoh bagaimana dengan berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal-muasal primordial akhirnya bisa mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme yang menjadi bahan bakar utama kemerdekaan.

Boedi Oetomo menjadi salah satu penanda utama bahwa bahwa bangsa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan. Kekayaan alam merupakan sumber daya yang terbatas. Butuh segudang persyaratann untuk bisa dieksploitasi dan selalu ada limit untuk menggenjot pemanfaatannya. 

Sedangkan SDM kita menyediakan kapasitas dan kapabilitas yang sangat luas untuk dikembangkan.
Oleh sebab itu tema "Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia Dalam Era Digital" dalam peringatan Harkitnas 20 Mei 2018, ini harus dimaknai dengan upaya- upaca penyadaran setiap bangsa Indonesia.

Bung Karno juga menggambarkan persatuan bangsa seperti layaknya sapu lidi. Jika tidak diikat, maka lidi tersebut akan bercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan. Tetapi jikalau lidi-lidi itu digabungkan, diikat menjadi sapu, mana ada manusia bisa mematahkan sapu lidi yang sudah terikat?.

Selamat memperingati Harkitnas ke-110. Mari maknai peringatan tahun ini di lingkungan kita masing-masing sesuai lingkup tugas kita masing – masing. (Penrem 022/Rel)
Leave A Reply