Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM - (Parapat), Hingga hari keempat tenggelamnya KM Sinar Bangun di dasar Danau Toba, Kamis (21/6/2018), keberadaan bangkai kapal kayu pengangkut seratusan penumpang tujuan Simanindo-Tigaras itu belum juga diketahui tim SAR gabungan TNI, Polri, Basarnas dan komponen terkait lainnya.
Karena itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan rombongan turun langsung ke lokasi untuk memimpin proses SAR (Search And Rescue).

Menurut Panglima TNI yang ditemui usai rapat di Posko SAR Dermaga Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, tim SAR gabungan akan mencari letak pasti fisik kapal KM Sinar Bangun yang karam di dasar danau. Sebab upaya pencarian yang dilakukan sebelumnya hanya di atas permukaan danau.

" Untuk itu, kita akan mendatangkan peralatan TNI AL yang mampu mendeteksi sampai kedalaman 600 meter. Alat canggih itu akan didatangkan ke Tigaras dari Jakarta Kamis sore ini," ucap Panglima TNI.

Dijelaskan Panglima TNI, ketika lokasi bangkai kapal sudah bisa ditentukan, maka langsung ditentukan teknik mengambil korban. Entah dengan menggunakan jangkar, atau dengan teknik-teknik yang lain. Yang jelas, apabila kapal tersebut karam di kedalaman lebih 50 meter, kita tidak bisa mengandalkan penyelam, karena penyelam hanya mampu sampai kedalaman 50 meter.

" Ada dua unit utama yang bekerja dalam upaya pencarian korban hilang KM Sinar Bangun. Pertama, pihak kepolisian sebagai leading sector yang bekerja menghimpun data jumlah korban sesungguhnya. Langkah ini untuk menghindari terjadinya simpang siur data korban, karena permasalahannya adalah kapal ini tidak dilengkapi dengan manifes  seraya menambahkan bahwa unit kedua adalah Basarnas yang bertugas memimpin tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian.

Operasi pencarian korban ini, lanjut Panglima TNI, akan berlangsung 24 jam nonstop. Sedangkan untuk mengantisipasi korban hanyut terbawa arus, satu unit helikopter milik Basarnas pusat akan didatangkan ke Tigaras untuk menyisir seluruh tepi danau pada esok pagi.

Sebelumnya, Panglima TNI, Kapolri dan rombongan melakukan rapat di Posko SAR Dermaga Tigaras. Dalam rapat itu, Kepala SAR Medan Budiawan menjelaskan berbagai langkah yang telah dan akan dilakukan untuk proses evakuasi dan pencarian korban.

Menurut Budiawan, tim SAR gabungan masih kesulitan untuk mencari keberadaan bangkai KM Sinar Bangun yang berada di dasar Danau Toba. Kedalaman yang mencapai 300 sampai dengan 500 meter menjadi kendala utama. Selain itu, peralatan juga dipastikan harus bisa menembus kedalaman ratusan meter.

" Dengan kedalaman itu, mau tidak mau harus menggunakan peralatan canggih yang hanya dimiliki TNI AL. Cara ini dilakukan agar bisa mengetahui posisi pasti dan letak bangkai kapal yang juga ikut menyeret ratusan penumpangnya itu," terang Budiawan.

Budiawan menambahkan, informasi dari Lantamal I Belawan yang diterimanya, kedalaman Danau Toba sekitar 490 meter, sehingga dibutuhkan alat yang bisa masuk hingga kedalaman itu, dan alat seperti itu hanya dimiliki TNI AL Dengan peralatan canggih TNI AL itu diharapkan mampu menemukan lokasi dan bangkai KM Sinar Bangun beserta seratusan penumpangnya yang masih hilang hingga kini.

" Kita upayakan juga pemakaian alat ini nantinya bisa lebih akurat dan menemukan lokasi di mana tenggelamnya KM Sinar Bangun. Selain itu, tim SAR gabungan juga akan mendapat bantuan dari pasukan elit TNI AL. Kita juga akan mendapat bantuan dari tim Denjaka bersama alat tersebut akan datang ke Danau Toba.

" Dalam proses pencarian bangkai kapal kayu maut dan penumpangnya, tim penyelam dari SAR gabungan sudah mendapat arahan tentang posisi lokasi tenggelamnya kapal. Tim juga akan mencari di permukaan air dengan menggunakan 10 perahu karet dan tiga kapal dari Basarnas serta Polisi Air," sebutnya.

Lebih lanjut Budiawan mengatakan, bahwa dalam pencarian tersebut tim SAR gabungan akan menyisir di arah angin timur laut selatan. Pasalnya, banyak korban yang ditemukan di arah itu. Lokasi pencarian juga akan diperluas 6 kilometer hingga 10 kilometer. Kita sekarang fokus untuk tim penyelam menentukan keberadaan di mana KM Sinar Bangun ini tenggelam, pihaknya sudah mendapatkan titik kordinat titik tenggelamnya kapal. (Ik)
Leave A Reply