INTAIKASUS.COM,(Simalungun) - Penyandang disabilitas di Indonesia tak boleh minder. Sebaliknya, mereka harus tampil percaya diri, memiliki semangat, daya juang, semangat belajar, dan kreatif.
Demikian dikatakan Komandan Koramil 18/Saran Padang, Kodim 0207/Simalungun, Kapten Inf Robinton Damanik, dalam menanggapi aksi Babinsa yang memberi pelatihan terhadap anak kaum Diafabel (anak berkebutuhan khusus) di Nagori Saran Padang, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, Rabu (17/10/2018).
"Sudah banyak buktinya penyandang disabilitas memiliki prestasi hebat diberbagai bidang, baik pendidikan, olah raga, musik, ekonomi, dan sebagainya," kata Kapten Damanik.
Kapten Damanik menambahkan, kaum diafabel memang berbeda. Tetapi perbedaan itu bukan alasan menolak mereka untuk mengenyam pendidikan di sekolah yang layak. "Oleh karena itu, kepada tokoh masyarakat, dan tokoh agama, mari kita bersama-sama turut mendukung dan membantu kegiatan anak kaum Difabel agar mereka memiliki kepercayaan diri," imbau Kapten Damanik.
Pelatihan terhadap anak kaum diafabel (anak berkebutuhan khusus) di Nagori Saran Padang, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, diberikan dua Babinsa Koramil 18/Saran Padang, Serma Sinuhaji, dan Seda Agusti Muliono. Pelatihan yang diberikan Babinsa turut didampingi Kepala Sekolah Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat GKPS, ST VT Sipayung.
Diterangkan Sipayung, anak disabilitas masih menjadi hal yang tabu di tengah-tengah masyarakat. Bahkan sampai saat ini masih banyak orang beranggapan kalau penyandang disabilitas tidak layak menempati posisi penting di tengah-tengah masyarakat.
Anggapan yang salah ini justru berakibat vatal kepada penyadang disabilitas, yang menyebabkan mereka tersingkirkan dari kehidupan sosial.
Karena itu, Sipayung sangat mengapresiasi pelatihan menumbuhkan kepercayaan diri kepada penyandang disabilitas melalui cara menangkap ikan dalam kolam dengan menggunakan jaring yang diberikan Babinsa Koramil 18/Saran Padang.
"Babinsa turut memberikan materi dan melatih kepercayaan diri anak penyandang disabilitas. Pelatihan yang sangat membutuhkan kesabaran dan seni tersendiri ini, membuat kami sangat berterima kasih kepada dedikasi yang telah diberikan Babinsa," ucap Sipayung.
Untuk diketahui, siswa kaum difabel yang ada di Kecamatan Dolok Silau saat ini berjumlah 10 orang. Pendidikan terhadap mereka ditangani secara khusus oleh Gereja GKPS.
Empati dan kepedulian Babinsa terhadap pembinaan kaum difabel, sangat memberi manfaat. Karena dengan pelatihan yang diberikan, akhirnya anak-anak difabel dapat meningkatkan semangat hidup untuk berada di tengah-tengah masyarakat," pungkas Sipayung. (Penrem 022/PT)