Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

INTAIKASUS.COM, (Medan) - Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Muhammad Sabrar Fadhilah memerintahkan seluruh Komandan Kodim (Dandim) di jajaran Kodam I/Bukit Barisan untuk menghadirkan Desa Bersih Narkoba (Bersinar) di wilayah teritorialnya masing-masing.

Pangdam I/BB menegaskan, selain sebagai wujud dan upaya institusi TNI AD dalam membantu Pemda mencegah peredaran narkoba, menghadirkan Desa Bersinar juga sangat bermanfaat untuk menyelamatkan generasi muda penerus bangsa Indonesia dari dampak buruk narkoba itu sendiri.

Penegasan dan perintah Pangdam I/BB ini disampaikan saat menghadiri acara pencanangan Desa Bersinar di Dusun I, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Senin (28/1/2019). Desa Bersinar ini merupakan pilot projeck Kodim 0204/Deliserdang bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten Deliserdang, dan Pemkab Deliserdang.

"Selaku Pangdam I/Bukit Barisan dan pribadi, saya mengapresiasi program yang telah digagas oleh Kodim 0204/Deliserdang bekerja sama dengan BNN, Pemerintah Daerah, masyarakat dan keluarga dengan membuat program pencanangan Desa Bersih dan bebas dari narkoba ini, sekaligus sebagai wujud kepedulian kita dalam menyelamatkan generasi muda dan bangsa ini dari kehancuran akibat pengaruh dan peredaran narkoba," ucap Pangdam dalam sambutannya.

Pangdam menilai, kegiatan semacam ini sangat bagus dan diharapkan dapat menjadi pilot project untuk dilaksanakan di daerah-daerah lain di wilayah Indonesia. "Untuk merealisasikannya, saya perintahkan para Dandim jajaran Kodam I/Bukit Barisan untuk berkoordinasi dengan BNN dan Pemerintah Derah setempat untuk melaksanakan kegiatan serupa," tegasnya.

Menurut Pangdam, program Desa Bersih Narkoba ini adalah salah satu implementasi nyata yang dapat dilaksanakan secara bersama-sama dengan melibatkan para mantan pengguna narkoba, generasi muda, pelajar dan segenap komponen bangsa lainnya. Namun diharapkan program ini tidak hanya bersifat seremonial belaka, akan tetapi berlanjut dengan program-program yang telah disusun.

"Oleh karenanya perlu konsistensi dan kontribusi nyata semua pihak yang terkait didalamnya. Adakan evaluasi secara periodik guna memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan dan kelemahan yang ada, dan pada akhirnya Desa Bersih Narkoba benar-benar nyata dan wujudnya terlihat," harap Pangdam.

Untuk itu, Pangdam mengajak semua yang hadir di acara untuk dapat berpartisipasi menjaga Desa Rantau Panjang ini sebagai desa pertama yang dicanangkan dalam kegiatan Desa Bersih Narkoba, sehingga bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk menyatakan perang terhadap narkoba.

"Sekali lagi, mari kita sukseskan Desa Rantau Panjang ini sebagai Desa Bersih Narkoba untuk mewujudkan generasi muda hebat menuju Indonesia bebas dari narkoba.," ungkap  Pangdam.

Dalam bagian lain sambutannya, Pangdam menerangkan bahwa saat ini Bangsa Indonesia berada dalam status darurat narkoba. Peredaran narkoba saat ini sudah masif dan sangat mengkhawatirkan.

"Berdasarkan data terakhir BNN, tercatat sebanyak 3,5 juta orang pengguna narkoba di Indonesia dan hampir 1 juta orang di antaranya adalah pecandu, serta lebih dari 12 ribu kematian setiap tahunnya akibat narkoba. Yang lebih memprihatinkan lagi, dari jumlah tersebut, 24% di antaranya adalah para pelajar," ungkap Pangdam.

Saat ini peredaran narkoba tidak hanya di kota-kota besar saja, melainkan sudah sampai ke pelosok-pelosok pedesaan. Para pengedar narkoba tidak pandang bulu dalam mengedarkan narkoba. Bahkan anak-anak dan perempuan sudah banyak menjadi korban.

Hal ini tentunya menimbulkan keprihatinan bagi kita semua sebagai anak bangsa. Karena penggunaan narkoba tidak hanya merugikan diri penggunanya sendiri, namun juga mengakibatkan dampak negatif meliputi ekonomi, kesehatan, sosial dan yang paling berbahaya adalah hilangnya masa depan generasi muda Indonesia yang menjadi generasi penerus bangsa ini.

Mercermati bahaya peredaran maupun penggunaan narkoba tersebut, lanjut Pangdam, maka penanganannya tidak cukup hanya bersifat sektoral semata. Akan tetapi menuntut peran aktif seluruh komponen bangsa untuk secara bersama-sama dan bersinergi.

"Narkoba sudah menjadi bahaya nasional bahkan global yang dapat mengancam integritas dan kedaulatan sebuah bangsa. Sosialisasi kepada masyarakat secara bertahap dinilai mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya narkoba. Namun tidak kalah pentingnya adalah implementasi pencegahan di lapangan perlu dilakukan secara nyata," pungkas Pangdam.

Pada acara pencanangan Desa Rantau Panjang sebagai Desa Bersih Narkoba Tahun 2019, juga dilaksanakan acara penanaman pohon, penyuluhan kesehatan, kegiatan eks pecandu, serta pengobatan dan KB Kesehatan.

Hadir dalam acara ini, antara lain Pangdam I/BB Mayjen TNI MS. Fadhilah, Kepala BNN Provinsi Sumatera Utara Brigjen Pol Marsauli Siregar, Danrem 022/Pantai Timur Kolonel Inf R Wahyu Sugiarto, Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan, unsur Forkompinda Kabupaten Deliserdang, Asintel Kasdam I/BB Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, SIP, Asops Kasdam I/BB Kolonel Inf Togu Parmonangan, Kapendam I/BB Kolonel Inf Roy Hansen J Sinaga, SSos, Dandim 0204/Deliserdang Letkol Kav Syamsul Arifin, SE, MTr (Han), para Dandim se jajaran Korem 022/Pantai Timur, yang mewakili Pemprovsu dan para veteran. (Red/Pendam I/BB)
Leave A Reply