Medan, IK – Anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa) dari TNI terlihat sedang berinteraksi dan membantu seorang warga (ibu-ibu) yang sedang mengisi formulir pendaftaran atau data, peran Babinsa dalam mensukseskan Program Non-Fisik TMMD Ke-126 sangatlah penting dan terlihat jelas, Rabu (15/10/25).
Pelaksana dan Fasilitator Lapangan: Babinsa adalah ujung tombak yang berada di garis depan. Mereka berperan langsung dalam memfasilitasi dan memastikan semua kegiatan non-fisik (seperti penyuluhan kesehatan, penyuluhan hukum, atau kegiatan sosial) berjalan lancar.
Penyambung Lidah/Penghubung (Komunikasi Sosial).
Babinsa menjadi jembatan komunikasi antara Satgas TMMD, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Babinsa membantu warga memahami dokumen atau formulir, yang merupakan bagian dari upaya Komunikasi Sosial (Komsos) untuk mengajak warga berpartisipasi atau mendapatkan manfaat dari program non-fisik yang ada.
Mobilisator Partisipasi Warga: Babinsa bertugas mengajak dan memotivasi warga untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan. Kehadiran mereka di lokasi pendaftaran/pelayanan menunjukkan upaya untuk memastikan warga (khususnya para ibu yang juga membawa anak) memanfaatkan program yang diselenggarakan, seperti penyuluhan kesehatan (terkait stunting atau penyakit menular) atau layanan administrasi lainnya.
Pendata dan Administrator Awal: Babinsa seringkali terlibat dalam pendataan awal atau registrasi peserta untuk kegiatan non-fisik (seperti tampak pada gambar dengan adanya kertas formulir/daftar hadir), memastikan bantuan atau penyuluhan tepat sasaran.
Teladan dan Penggerak Semangat Gotong Royong: Kehadiran Babinsa di tengah-tengah warga, membantu secara langsung, menjadi contoh nyata Kemanunggalan TNI dan Rakyat yang merupakan filosofi utama TMMD. Hal ini meningkatkan kepercayaan dan semangat gotong royong warga untuk menyukseskan seluruh program TMMD, baik fisik maupun non-fisik.
Secara umum, dalam konteks TMMD, peran Babinsa adalah memastikan program non-fisik yang berfokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan sosial dapat diakses dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat. (Red)