Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

Rantauprapat, INTAIKASUS.COM -
Satu unit rumah dinas disekitaran Kompleks Akademi Perawat (Akper) Pemkab Labuhanbatu yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika, Lingkungan Pendidikan, Kelurahan Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan terbakar, Selasa (17/11/2015) sekira pukul 01.00 WIB dini hari.

Akibatnya, tiga dari delapan penghuni rumah yakni H Zulkifli Nasution (45), Hj Nurmelan Siregar (36) dan anaknya Maulana Bakri Al-Husin (9 bulan) tewas akibat bencana tersebut. Sedangkan Zulkifli sempat dirawat sekitar 6 jam di RSU Rantauprapat.

Informasi diperoleh dilokasi, api disebut-sebut berawal dari ruang dapur rumah yang memiliki tiga kamar tersebut. Setelah itu menjalar kebagian ruangan depan melalui atas plafon dan membesar diruangan itu. Sebelumnya, H Zulkifli yang merupakan ayah dari tiga anak itu sempat menyelamatkan lima penghuni termasuk sanak saudaranya.

Namun dikarenakan api semakin membesar dan ruangan disesaki asap, H Zulkifli diperkirakan kehabisan tenaga dan tidak sanggup lagi menolong istri dan anaknya yang masih berada didalam rumah.

" Satu lagi anaknya dikamar dan istrinya disebut dikamar mandi. Jadi, anak dan istrinya tewas didalam rumah," ujar sejumlah sumber sembari menambahkan warga terus berdatangan untuk melakukan pertolongan pada dini hari itu.

Kepala Akper Pemkab Labuhanbatu H Neng Khoiriah hingga kini belum memberikan keterangan terkait peristiwa kebakaran yang menelan tiga korban itu. Padahal lokasi tersebut berada sekitar tujuh meter dari asrama mahasiswa/mahasiswi didiknya serta pihak management Akper Pemkab Labuhanbatu.

Lurah Siol dengan Nurdin Edy menerangkan, berdasarkan laporan Kepala Lingkungan (Kepling) Pendidikan, warga beserta sejumlah unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) berusaha memadamkan api. Setelah itu barulah korban yang didalam dibawa kesarana kesehatan setempat.

" Informasinya, suaminya sempat menolong yang lainnya, baru saat ingin menolong istri dan anaknya, dia tidak keluar-keluar lagi. Itulah informasi yang saya peroleh dari Kepling," akunya pertelepon.
Simpang Siur

Informasi peristiwa kebakaran yang akhirnya menewaskan tiga penghuni rumah yang merupakan suami, istri dan anak tersebutpun masih simpang siur.
Menurut Wakil Direktur Akper Pemkab Labuhanbatu Reinpil Capah yang dikonfirmasi wartawan menjelaskan, dirinya juga turut berusaha membantu korban.

Menurutnya, korban bersama istri dan anaknya saat itu sedang tertidur pulas dan terlambat mengetahui adanya kebakaran yang menimpa rumahnya, sehingga mereka tidak sempat keluar membuka pintu yang memakai jerjak.

" Disitulah suaminya berusaha keluar dari depan. Tetapi tidak bisa karena pintu rumahnya memakai jerjak. Kami juga ikut membantu merusak jerjak, tapi tidak bisa dibuka," kata Reinpil Capah. Dia mengungkapkan, korban tiba-tiba berusaha keluar dari arah api yang ada dibelakang. Namun sekujur tubuh korban tidak mampu menghindari amukan api yang sudah sempat membakar tubuhnya akibat terkurung didalam rumah tersebut.

" Dari situlah dia kemudian keluar tapi sudah dalam keadaan terbakar. Sedangkan anak yang lepas dari gengaman tangannya terbakar bersama ibunya dikamar itu. Kalau mobillnya saya yang menggesernya dari garasi setelah saya pecahkan kacanya ," ujarnya.

Kepala Badan Kesbang Polinmas Pemkab Labuhanbatu Hasnul Basri Siregar saat dikonfirmasi mengatakan, informasi asal api yang menewaskan ketiga korban masih simpang siur dan belum dikekatahui secara pasti.

"Sebab, ada yang bilang berasal dari AC, tapi ada juga yang bilang dari sisa api  pembakaran sampah yang belum mati dibelekang rumah," ungkap Hasnul Basri.
Terpisah, Nauli Asdam Simbolon dokter yang sempat menangani korban di UGD RSU Rantauprapat menyatakan, kondsi luka bakar ketiga korban mencapai 100 persen, termasuk H Zulflili Nasution.

" Memang sudah terbakar tubuhnya. Sempat dia bertahan hidup dari pukul 03.00 WIB sampai pukul 9.00 WIB pagi. Tapi akhirnya meninggal dunia," tandasnya.
Sedangkan Kapolres Labuhanbatu AKBP Teguh Yuswardhie mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dan mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi. Selain itu, pihaknya masih menunggu tim Labfor dari Polda Sumut untuk mengecek lokasi.

"Sementara masih lidik penyebab kebakarannya. Kami masih menunggu tim Labfor Medan, kemungkinan dalam dua hari ini sampailah mereka kesini," Diboyong Kerumah Orangtua Sebelum dikebumikan di pemakaman umum Sumber Beji, ketiga jenazah korban kebakaran yakni H Zulkifli Nasution (45), Hj Nurmelan Siregar (36) dan anaknya Maulana Bakri Al-Husin (9 bulan) disemayamkan dikediaman orangtua Nurmelan yaitu Dolok Siregar di Jalan Cepedak, Kelurahan Sirandorung, Kecamatan Rantau Utara.

Abang kandung korban Nurmeilan Siregar, Sarif Siregar (40) mengatakan, korban memiliki tiga anak, diantaranya Amel (11) dan Baim (4) serta Maulana yang menjadi korban kebakaran.

Menurutnya Sarif, Zulkifli sempat menyelamatkan istrinya Nurmeilan Siregar dan bayinya Maulana Bakri yang masih terkurung di dalam rumah.
Namun takdir berkata lain. Saat itu, Zulkifli sudah mendapati istrinya telah tewas terbakar persis di dalam kamar mandi. Begitu juga dengan bayinya Maulana Bakri yang juga tidak terselamatkan.

Naas, Zulkifli yang mencoba menolong malah terjebak kepungan api. Dengan posisi tubuh terbakar, Zulkifli pun berhasil keluar rumah dengan membobol asbes kamar mandi.

" Berhasil keluar dari rumah, warga pun langsung melarikan Zulkifli ke UGD RSUD Rantauprapat dengan mengendarai becak bermotor," jelas Sarif. (Red)














Leave A Reply