INTAIKASUS.COM - Hingga hari kedua, kasus pembunuhan yang menimpa Fahmi Rozi alias Fahmi (20), anak toke showroom warga Jalan Mahameru, Kelurahan Glugur Darat, Kecamatan Medan Timur, pelakunya belum terungkap.
Polisi masih memeriksa sejumlah saksi, serta mengembangkan kasus tersebut berbagai informasi untuk mengungkap pelaku pembunuhan. Tampak di Polsek Medan Area, dua teman Fahmi yang terluka saat kejadian penikaman di X3 Club Yang Lim Plaza Jalan Emas, Kelurahan Sei Rengas II, Medan Area diperiksa penyidik pembantu, Senin (21/11/2016) sekira pukul 11.30 WIB. Adalah Putra (32) dan Hidayat alias Hans (29), keduanya warga Jalan Bilal.
Usai diperiksa, Hans keluar dari ruang penyidik pembantu (juper) dan mendatangi teman-temannya yang berada di ruang tunggu Polsek Medan Area. Tampak pelipis atas dan pergelangan tangan kiri Hans terluka ditikam pelaku yang belum diketahui identitasnya. Ketika dikonfirmasi, Hans bergegas ke mobil.
" Sebentar ya bang, saya mau panggil Manajer Diskotik X3 disuruh penyidik. Kalau bisa, abang tanya saja sama teman saya, karena pada saat kejadian, dia berada di lokasi," ujar Hans sambil berlalu meninggalkan teman-temannya.
Pun begitu, Dika (23) warga Jalan Gaharu bercerita terkait kasus menimpa mereka. Kejadian itu bermula Fahmi, Dika, Putra, Hans dan kekasih Fahmi bernama Linda, malam itu dari rumah pergi menuju diskotik X3. Saat berada dilantai VI X3, teman-teman menikmati hiburan malam. Ketika hendak meninggalkan lokasi, pelaku penikaman tersebut ribut dengan orang lain.
" Kami tidak tahu apa yang diributi pelaku dengan orang itu. Kebetulan pelaku ribut dengan orang yang dikenal Hans. Keributan itu sempat dilerai Hans dan Putra. Sampai di lantai dasar, pelaku dan pengunjung tersebut kembali ribut. Pas dilerai, pelaku menikam pelipis dan tangan Hans," pungkas Dika.
Putra yang sempat memisah kejadian itu, turut ditikam lehernya oleh pelaku. Melihat Putra dan Hans ditikam, Fahmi saat bersama kekasihnya mengejar pelaku. Saat itulah pelaku menikam kepala disamping telinga kiri, siku tangan kiri dan dada Fahmi. Seketika Fahmi terjatuh hingga bajunya basah berlumur darah.
" Dari hasil rekaman CCTV, wajah pelaku samar-samar, karena lokasi kejadian gelap dan tidak ada lampu penerangan. Pisau itu didapatkan pelaku dari ATM yang berada di lantai dasar. Diduga sebelum masuk, pelaku menyimpan senjata tajam tersebut. Jadi, keributan itu tidak ada di pihak kami," bilang Dika.
Kapolsek Polsek Medan Area, Kompol M Arifin melalui Kanit Reskrim, AKP Cahyandi mengatakan, "sudah belasan saksi yang diperiksa, termasuk saksi korban. Namun hasil pemeriksaan belum mengarah kepada siapa pelaku penikaman tersebut. Kasus ini tengah dilakukan pendalaman terkait pembunuhan ini," tandasnya. (Red)