Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

 


MEDAN, IK - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, Farianda Putra Sinik SE mengecam keras tindakan aksi kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Tapanuli Tengah, baru-baru ini.

"Tindakan kekerasan terhadap wartawan tidak dapat ditolerir," tegas Farianda, Jumat (20/5/2022).

Dia mendesak Polres Tapteng segera menangkap pelaku. Terlebih aksi pembacokan terindikasi akibat dari pemberitaan yang ditulis korban.

Lebih lanjut Farianda mengatakan bahwa tugas wartawan dilindungi Undang Undang dan telah diatur dalam UU 40/1999.

"Aksi kekerasan terhadap wartawan sangat mencederai kemerdekaan Pers, sekalipun korban bukan anggota PWI. Namun, apa yang terjadi terhadap Charles Pardede sudah mencederai kebebasan Pers untuk itu,"bilang Farianda seraya mendesak Polres Tapteng mengungkap aktor intelektual di belakang kasus pembacokan ini.

Kepada wartawan yang bertugas, Farianda mengingatkan untuk tetap menjalankan tugas-tugas jurnalistik sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik.

Sebelumnya diberitakan, salah seorang wartawan online (Metrodua. Com.) yang bertugas di Tapanuli Tengah dibacok Orang Tidak Dikenal (OTK) di Jalan Padang Sidempuan, Kelurahan Sibuluan Baru, Tapanuli Tengah, Rabu (18/05/2022) lalu sekira pukul 21.00 WIB.

Charles Pardede korban pembacokan mengungkapkan kepada wartawan, saat itu dirinya baru selesai ngobrol-ngobrol dari Kantor DPD Golkar Tapteng dengan teman temannya. Karena waktu sudah menunjukkan jam 8.40 WIB Charles pun berpamitan untuk pulang ke rumah.

Dengan mengendarai sepeda motornya, ia bergegas pulang menuju rumahnya. Namun ditengah perjalanan sebelum simpang Muara ketika ia menyalip mobil yang berhenti tepat didepannya.

Tiba tiba dari arah belakang dua orang tidak dikenal berboncengan mempergunakan sepeda motor matic menyerang dirinya dengan senjata tajam yang mengenai ke wajah, tepatnya di bagian pipi.
Seketika itu darah mengucur dari wajahnya.

Mengetahui dirinya korban pembacokan, Charles langsung memacu Slsepeda motornya ke Polsek Pandan. Setibanya di Polsek ia langsung dibawa ke RSUD Pandan untuk mendapatkan pertolongan dan menjalani 7 jahitan di pipi kiri. Usai mendapatkan perawatan dari RSUD, Charles kembali ke Polsek untuk membuat laporan polisi.

Charles menduga, Pembacokan itu mungkin berkaitan dengan status facebook yang dia unggah di akun pribadinya tentang akhir jabatan Bupati Tapteng 23 Mei 2022 mendatang.

"Saya menduga pemberitaan yang saya ekspose di Media Metrodua. Com dan Status akun pribadi ku yang menjadi motif dari pembacokan itu," ujarnya.

Saat ini kasus pembacokan itu sedang ditangani Polsek Pandan dengan laporan Polisi Nomor : STTLP/35/V/2022/Sek Pandan/Res Tapteng/Poldasu. Charles berharap polisi dapat mengungkap kasus ini.(Red)
Leave A Reply