Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

Terkini


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

 


MEDAN, IK - Operasi Keselamatan Toba 2024 baru saja dimulai ditandai dengan apel gelar pasukan di halaman KS Tubun Mapoldasu, Rabu (13/3/2024). Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Toba dengan sasaran keselamatan berlalulintas itu dipimpin Kapoldasu Irjen Agung Setya Imam Effendi, yang dihadiri Penjabat Gubsu Dr Hassanudin, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Unsur Forkopimda Propinsi Sumut dan Pemko Medan.


Operasi Keselamatan Toba 2024 yang berlangsung 14 hari (13 – 27 Maret 2024), itupun disosialisasikan kepada masyarakat melalui Dialog Interaktif Halo Polisi di RRI Medan Channel 94.3 FM dan YouTube RRI Net, Rabu, 13 Maret 2024 sekira pukul. 15.00 – 16.00 Wib.

Yang menjadi narasumber adalah Direktur Lalu Lintas Polda Sumut diwakili Kasubdit Kamsel AKBP Sah Udur Sitinjak SH SIK MH di dampingi Baur Subbid Penmas Aiptu Widodo dan dipandu Presenter Asmarani Aidina.

AKBP Sah Udur menjelaskan bahwa Operasi keselamatan Toba 2024 ini sebelumnya disebut Operasi Simpatik yang selalu dilakukan sebelum Operasi Ketupat. “Operasi Keselamatan Toba 2024 ini lebih kepada imbauan dan sosialisasi atau preemtif dan preventif. Sedangkan Operasi Ketupat lebih kepada penindakan hukum,” jelas Sah Udur.

Wanita dengan pangkat dua melati dipundaknya itu mengatakan, operasi Keselamatan Toba berlangsung selama 14 hari (13-26 Maret 2024). “Sebenarnya dari tanggal 02 Maret kemarin untuk Indonesia, Operasi Keselamatan Toba sudah berlangsung, namun karena ada kegiatan pengamanan F1H20 Internasional di Toba Balige, jadi mundur selama 1 minggu,” katanya.

Untuk mengatasi adanya anak muda yang pulang Sholat Tawarih pada konvoi naik sepeda motor, melakukan asmara subuh ataupun ngabuburit pada sore hari, AKBP Sah Udur menegaskan pihaknya mengawali dengan melakukan imbauan kepada masyarakat,

“Seperti di sore hari pada saat keluar buat beli bukaan untuk berbuka puasa, namun jika benar sangat mengkhawatirkan atau mengancam, contoh ada anak remaja yang berboncengan naik sepeda motor lebih dari satu orang dan kebut – kebutan tanpa pakai helm, namun saat kita ingatkan tidak juga diindahkan, maka kita berhak untuk melakukan penindakan dengan penilangan,” katanya.

AKBP Sah Udur menjelaskan sesuai arahan Kapolda Sumut bahwa ada 10 pelanggaran prioritas yang menjadi sasaran dalam Operasi Keselamatan Toba 2024 ini, diantaranya melanggar trafficligh (Lampu merah), pengendara di bawah umur, naik sepeda motor berboncengan lebih dari 1 orang, tidak menggunakan helm SNI, berkendara dalam pengaruh alcohol, melawan arus, menggunakan Hp, melanggar marka jalan, over dimensi dan over load.

“Operasi keselamatan ini sasarannya adalah kenderaan dan objek, setiap Polres itu harus punya target, baik orang, kenderaan atau tempat, sebelum dilaksanakan operasi keselamatan ini kita dahulukan dengan kegiatan latpra ops, sesudahnya kita jalankan kegiatan operasi keselamatan ini, dan terakhir kita evaluasi apakah kegiatan ini targetnya tercapai atau tidak,” ucap Sah Udur lagi.

Adapun pelanggaran yang sering terjadi di jalan adalah masyarakat pengguna sepeda motor tidak pakai helm, melawan arus, pengendera kendaraan di bawah umur. “Kedepan kami akan mengajak dan bekerjasama dengan komunitas pengendara roda dua untuk menjadi contoh bagi para pelajar, agar bisa mencontoh mereka yang telah baik dalam berkendaraan dan lengkap, baik kenderaan dan perorangannya,” tutupnya. (Rina)

Leave A Reply