INTAIKASUS.COM - Peristiwa berdarah kembali terjadi di Simpang Pasar 7, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, tepatnya di lahan garapan garapan, Selasa (10/10) sekira jam 10.00 wib. Persoalannya masih ditenggarai perebuatan lahan garapan di lokasi kejadian, Simpang Pasar 7, Desa Sampali.
Dari perseteruan dua kelompok yang masing-masing penggarap, salah seorang diantaranya bernama, Purwanto (42) mengalami luka bacok disekujur tubuhnya hingga salah satu tangannya putus. Saat ini kondisi pria yang beralamat di Dusun 5 Cempaka, Desa Lau Dendang itu masih kritis dan menjalani perawatan di RS Haji Medan.
Berdasarkan data yang diperoleh dikepolisian menjelaskan, bahwa dua kelompok yang berjibaku antara penggarap dari pihak lain dan kelompok penggarap yang mengatasnamakan BPRPI (Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia) berawal saat Budi Jong yang merupakan Ketua BPRPI dikawasan itu memerintahkan anggotanya, Syafrijal untuk menjemput korban, Purwanto.
Alasannya, karena lahan BPRPI yang mereka klaim telah ditraktor pihak penggarap lain. Maka dari itu, Budi Jong menyuruh keduanya untuk menghentikan traktor tersebut.
Setelah tiba dilokasi, korban dan Syafrizal yang kini menjadi saksi, melihat tersangka Alung, Naibaho dan 2 orang rekannya duduk di dalam gubuk di lokasi lahan garapan tersebut. Selanjutnya, korban pun langsung menghentikan operator traktor untuk keluar dari lokasi.
Setelah traktor keluar dari lokasi, korban didatangi oleh Alung dan Naibaho. Korban terlibat adu mulut bersama para tersangka hingga terjadi duel berdarah.
“ Dari keterangan saksi yang kita periksa masih melihat traktor berhenti atas perintah Purnawanto kepada syafrijal untuk mendatangi traktor tersebut untuk melanjutkan perjalanan. Setelah traktor melanjutkan perjalanan, Syafrijal kembali ke TKP namun tidak ada lagi melihat purnawanto dan melihat Alung membawa kelewang dan Ari membawa parang babat berlari menjauhi TKP,” jelas Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Phillip Purba kepada wartawan.
Mengetahui temannya tak lagi berada di lokasi dan terkejut melihat kedua pelaku (Alung dan Ari) berlari jauh sambil menenteng senjata tajam, firasat Syafrijal langsung tak menentu.
Beriringan juga dengan Syafrijal mendengar suara memanggil dari dalam parit disekitar lokasi. Korban sontak berlari dan terkejut mendapati Purwanto sudah dalam kondisi berlumuran darah. Selanjutnya Syafrijal langsung menghubungi temannya dan melakukan evakuasi terhadap korban ke Rumah sakit Haji Medan.
Personil kepolisian Polsek Percut Sei Tuan yang mendengar kejadian bentrok tersebut, langsung terjun ke TKP dan menuju RS Haji Medan guna melihat kondisi korban. Setelah dilakukan pengecekan ke RS Haji Medan, ternyata anggota tubuh korban yang terkena benda tajam diantaranya; Tangan kanan putus, Tangan kiri hampir putus, Kepala bagian belakang luka koyak, Mata kaki koyak, Dada luka koyak, hingga Punggung koyak.
“ Saat ini korban sudah dirujuk ke RS Pringadi Medan untuk mendapatkan perawatan lanjut,” jelas Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan.
Saat ini, Iptu Phillip A. Purba juga mengaku bahwa para pelakunya masih dalam pengejaran. Pihaknya juga telah memeriksa 2 orang saksi-saksi diantaranya; Yusrijal (40) warga Dusun I Kamboja, Desa Lau Dendang dan Supriadi (44) warga Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli.
“ Pelakunya ada dua, yaitu Alung (37) warga Dusun 1, Desa Kamboja dan Ari alias Begal (35) warga Pasar 7, Desa Sampali. Saat ini keduanya masih dalam pengejaran,” tegas Iptu Philip. (Red)